KABUPATEN KEBUMEN
JAWA TENGAH
Kebumen merupakan salah satu kabupaten di wilayah provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Kebumen berada di pesisir selatan samudera Indonesia. Wilayahnya dikelilingi oleh beberapa kabupaten diantaranya di sebelah barat ada Kabupaten Cilacap, sebelah utara ada Kabupaten Banyumas, dan di sebelah timur ada Kabupaten Purworejo.
Kebumen memiliki udara yang sejuk sehingga membuat betah dan kagum apabila kalian berkunjung.
Kebumen sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata atau berekreasi bersama keluarga, teman, ataupun pasangan. Kebumen memiliki iklim tropis yang lembab dan panas. Kebumen yang memiliki banyak pantai, air terjun dan pegunungan masih terlihat alami. Kebumen juga penghasil gula kelapa terbesar di pulau Jawa
a
b
Dan di masing-masing kecamatan di Kebumen memiliki obyek wisatanya tersendiri dan memiliki ciri khasnya masing-masing.
Luas wilayah dari kabupaten Kebumen tersendiri memiliki luas wilayah sebesar 128.111,50 hektar atau 1.281,115 km².
Sejarah rakyat untuk Kabupaten Kebumen
Nama Kebumen konon berasal dari kata Kabumian yang artinya sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubimi dari Mataram pada 26 Juni 1667, saat kekuasaan Sunan Amangkurat I. Daerah ini dulunya sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram di zaman Sultan Aguung ke Benteng Belanda di Batavia. Kebumen saat itu bernama Panjer. Atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli dan itu mendapat penghargaan dari Sultan Agung, Ki Suwarno diangkat sebagai Bupati panjer, dan Bagus Bodronolo ikut kirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.
MAKANAN KHAS dari KEBUMEN
Tugu lawet atau kupu tarung adalah tugu atau monumen yang berada di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Keberadaan tugu ini berkaitan erat dengan potensi yang dimiliki Kabupaten Kebumen yaitu penghasil sarang Burung Lawet. Burung Lawet adalah burung walet dalam bahasa setempat, burung laut dari keluarga Apodidae yang sarangnya selalu diburu dan harganya sangat mahal. Srang burung walet mengandung glikoprotein yang sanggup meregenerasi kolagen, salah satu protein dalam organ tubuh manusia, yang membuat kulit halus, dan cerah.
Tugu lawet berada di simpang empat pusat Kota Kebumne sehingga akan dapat dijumpai dengan mudah. Tugu lawet dibuat untuk menggambarkan aktivitas serta perjuangan para pengunduh sarang Burung Walet di gua-gua pada tebing karang pesisir selatan Kabupaten Kebumen yang penuh tantangan serta risiko. Goa-goa yang dimaksud merupaka goa-goa yang ada dipesisir selatan Kecamatan Ayah dan Kecamatan Buayan. Goa-goa tersenut dikenal dihuni Burung Walet. Bentuk Tugu Lawet tidak beraturan menggambarkan kontur karang pesisir selatan kabupaten terjal. Terdapat lima patung manusia yang menggambarkan para pengunduh serta dua ekor patung Burung Walet raksasa di puncak tugu. Lima patung manusia yang hanya mengenakan celana pendek untuk menggambarkan kesederhanaan para pengunduh di zaman dahulu.
Dahulu Tugu Lawet Kebumen menjadi simbol kemakmuran masyarakat Kebumen dari bisnis sarang burung, dan karenanya menjadi tugu kebanggaan. Kini Tugu Lawet menjadi tugu nostalgia, dan tugu pengingat bahwa eksploitasi anugerah alam yang tak terkendali cepat atau lambat akan berujung pada penyesalan dan pewarisan kerusakan bagi keturunan.
Luas wilayah dari kabupaten Kebumen tersendiri memiliki luas wilayah sebesar 128.111,50 hektar atau 1.281,115 km².
Sejarah rakyat untuk Kabupaten Kebumen
Nama Kebumen konon berasal dari kata Kabumian yang artinya sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja atau Pangeran Mangkubimi dari Mataram pada 26 Juni 1667, saat kekuasaan Sunan Amangkurat I. Daerah ini dulunya sempat tercatat dalam peta sejarah nasional sebagai salah satu tonggak patriotik dalam penyerbuan prajurit Mataram di zaman Sultan Aguung ke Benteng Belanda di Batavia. Kebumen saat itu bernama Panjer. Atas permintaan Ki Suwarno, utusan Mataram bertugas sebagai petugas pengadaan logistik, berhasil mengumpulan bahan pangan dari rakyat di daerah ini dengan jalan membeli dan itu mendapat penghargaan dari Sultan Agung, Ki Suwarno diangkat sebagai Bupati panjer, dan Bagus Bodronolo ikut kirim ke Batavia sebagai prajurit pengawal pangan.
MAKANAN KHAS dari KEBUMEN
- Nasi Penggel
- Lanthing
- Sate Ambal
- Kethek
- Lenhis
- Thepleng pejet
- Jipang Kacang
- Sale Pisang
- Soto Kasaran
Tugu lawet berada di simpang empat pusat Kota Kebumne sehingga akan dapat dijumpai dengan mudah. Tugu lawet dibuat untuk menggambarkan aktivitas serta perjuangan para pengunduh sarang Burung Walet di gua-gua pada tebing karang pesisir selatan Kabupaten Kebumen yang penuh tantangan serta risiko. Goa-goa yang dimaksud merupaka goa-goa yang ada dipesisir selatan Kecamatan Ayah dan Kecamatan Buayan. Goa-goa tersenut dikenal dihuni Burung Walet. Bentuk Tugu Lawet tidak beraturan menggambarkan kontur karang pesisir selatan kabupaten terjal. Terdapat lima patung manusia yang menggambarkan para pengunduh serta dua ekor patung Burung Walet raksasa di puncak tugu. Lima patung manusia yang hanya mengenakan celana pendek untuk menggambarkan kesederhanaan para pengunduh di zaman dahulu.
Dahulu Tugu Lawet Kebumen menjadi simbol kemakmuran masyarakat Kebumen dari bisnis sarang burung, dan karenanya menjadi tugu kebanggaan. Kini Tugu Lawet menjadi tugu nostalgia, dan tugu pengingat bahwa eksploitasi anugerah alam yang tak terkendali cepat atau lambat akan berujung pada penyesalan dan pewarisan kerusakan bagi keturunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar